KARYA TULIS ILMIYAH CANDI BOROBUDUR
Menelusuri Candi Borobudur
Diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian nasional
Penulis :
AHMAD RIFA’I
MADRASAH ALIYAH
AL-ITTIHAD
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS
Menelusuri Candi Borobudur
Diterima dan
disahkan oleh pembimbing karya tulis
Pada hari Senin
tanggal 15 Februari 2016
Guru Pembimbing
……………………………..
Mengetahui,
Kepala Sekolah MA AL-ITTIHAD
……………………………..
LEMBAR PERNYATAAN
Kami menyatakan
dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ini ditulis berdasarkan pengamatan dan
hasil wawancara dengan pihak-pihak sekait tanpa melakukan plagiat terhadap
karya tulis pihak lain. Apabila ditemukan karya tulis yang sejenis tanpa
perbedaan, maka kami bersedia diberikan sanksi sesuai Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 Bab VI Pasal 25 tentang pendidikan nasional.
Cariu, 15
Februari 2016
AHMAD RIFAI
MOTTO
MENELUSURI SEJARAH
ADALAH HARGA MATI
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun laporan
praktikum ini dengan penuh kelancaran. Shalawat beserta salam semoga tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. serta kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in tabi’atnya,
serta kita selaku umatnya.
Amin ya Allah ya Rabbal
‘alamin.
Pada
kesempatan ini kami
berusaha menyusun karya tulis
ilmiah
“Menelusuri sejarah Candi
Borobudur” Dalam karya
tulis ini tentu masih terdapat banyak kekurangan, baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. kami
mohon maaf atas segala kekurangan tersebut, karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Berkenaan dengan hal tersebut, kami
terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca atas kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, sehingga
perbaikan yang penulis harapkan dapat terjadi.
Dalam
karya tulis ilmiah ini, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun karya tulis ilmiah ini. Semoga usaha yang
telah dilakukan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. dan dapat menjadi kunci
untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Amin ya Allah ya Rabbal ‘alamin.
Sekian dan terima kasih,
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Bogor, 15 Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Karya Tulis........................................................................................2
Lembar Pernyataan.............................................................................................................3
Motto..................................................................................................................................4
Kata
Pengantar...................................................................................................................5
Daftar
Isi............................................................................................................................6
BAB I Pendahuluan
1.1.Latar
Belakang......................................................................................................7
1.2.Identifikasi Masalah..............................................................................................8
1.3.Pembatasan
Masalah.............................................................................................8
1.4.Rumusan Masalah.................................................................................................8
1.5.Tujuan
Masalah.....................................................................................................8
1.6.Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................................9
1.7.Metode
Penelitian.................................................................................................9
BAB II Pembahasan
2.1.Sejarah Candi
Borobudur.....................................................................................10
2.2.Arti
Simbol...........................................................................................................11
2.2.1.Karmawibhangga.......................................................................................12
2.2.2.Lalitavistara...............................................................................................13
2.2.3.Jataka dan Awadana.................................................................................13
2.2.4.Gandawyuha.............................................................................................14
2.3.Peran Candi Borobudur di Bidang Ekonomi dan
Pariwisata..............................14
2.3.1.Peran di Bidang
Ekonomi.........................................................................14
2.3.2.Peran di Bidang
Pariwisata.......................................................................15
2.4.Corak Masyarakat di Sekitar Daerah
Borobudur.................................................15
2.5.Ciri Khas Candi
Borobudur.................................................................................16
BAB III Penutup
3.1.Simpulan..............................................................................................................18
3.2.Saran dan
Kritik..................................................................................................19
Daftar Pustaka..................................................................................................................20
Lampiran..........................................................................................................................21
Daftar
Anggota................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya
akan budaya. Hampir semua daerah memiliki budaya khas. Selain budaya, Indonesia
juga kaya akan objek wisata. Objek wisata terhampar dari Sabang hingga Merauke
baik berupa peninggalan sejarah maupun keindahan alam. Objek wisata berupa
peninggalan sejarah banyak ditemui di Indonesia terutama di provinsi Jawa Tengah.
Objek Wisata di Jawa Tengah terpusat di dua kota yaitu Yogyakarta dan Magelang.
Yogyakarta
adalah daerah di Jawa Tengah yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas
kotamadya, dan empat kabupten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa.
Kota Magelang adalah salah satu kota di Jawa Tengah, kota ini terletak di
tengah Kabupaten Magelang. Kota Magelang berada di 15 Km sebelah Utara Kota
Mungkid, 75 km sebelah selatan Semarang, dan 43 km sebelah utara Yogyakarta,
kota Magelang terdiri atas 3 kecamatan, yakni Magelang Utara, Magelang Selatan,
Magelang Tengah.
Ribuan bahkan
jutaan pengunjung berdatangan ke dua kota tersebut. Pengunjung atau wisatawan
itu berasal dari dalam dan luar negeri. Wisatawan datang ke Yogyakarta untuk
mengunjungi Jl. Mallioboro dan Keraton Yogyakarta yang memiliki nilai sejarah
tinggi. Sedangkan pengunjung atau wisatawan yang datang ke Magelang mengunjungi
objek wisata Candi Borobudur.
Objek
wisata Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Magelang,
Jawa Tengah. Lokasi Candi kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang,
86 km di sebelah barat Surakarta.Objek wisata Candi Borobudur sangat terkenal
di Indonesia maupun dunia, karna keunikan dan sejarahnya, Objek wisata Candi
Borobudur pun sudah di akui sebagai keajaiban dunia oleh UNESCO.
Wisatawan yang mengunjungi keraton
Yogyakarta maupun Candi Borobudur datang untuk menikmati keindahan objek wisata
tersebut. Selain itu mereka pula bersibuk diri dengan kegiatan berbelanja hasil
kerajinan warga setempat yang berjualan di sekitar objek wisata tersebut.
Inilah yang menjadi permaslahan sekaligus mendorong kami selaku penulis untuk
melakukan penelitian. Penulis merasa kecewa terhadap para wisatawan yang datang
hanya untuk menikmati tanpa ingin tahu lebih jauh tentang objek wisata yang
mereka kunjungi.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang muncul yaitu
para wisatawan hanya menikmati keindahan Candinya saja. Mereka menghiraukan
segala sesuatu yang sekait dengan objek wisata tersebut.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan
identifikasi masalah di atas, penulis memfokuskan penelitian ini di objek
wisata Candi Borobudur agar pembahasan
dalam penelitian tidak melebar.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah di atas, penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas
dalam karya ilmiah ini. Rumusan masalah tersebut seperti yang terurai di bawah
ini.
1. Bagaimana sejarah berdirinya Candi Borobudur?
2. Apa arti dari simbol-simbol yang ada di Candi
Borobudur?
3. Apa saja peran Candi Borobudur di bidang pariwisata
dan ekonomi?
4. Bagaimana corak masyarakat disekitar Candi Borobudur?
5. Apa saja ciri khas dari Candi Borobudur?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, penulis dapat menentukan tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan karya ilmiah ini. Tujuan tersebut terurai di bwah ini.
1. Kami sebagai peneliti ingin
memberitahukan kepada pembaca mengenai sejarah tentang berdirinya Candi Borobudur.
2. Kami sebagai
peneliti ingin memberitahukan kepada pembaca mengenai simbol-simbol yang ada di
Candi Borobudur.
3. Kami sebagai
peneliti ingin memberitahukan kepada pembaca mengenai peran Candi Borobudur di
bidang pariwisata dan ekonomi.
4. Kami sebagai
peneliti ingin memberitahukan kepada pembaca mengenai corak masyarakat
disekitar Candi Borobudur
5. Kami sebagai
peneliti ingin memberitahukan kepada pembaca mengenai ciri khas Candi Borobudur
1.6. Tempat dan
Waktu Penelitian
Penulis
melakukan penelitian ini di daerah Magelang, Jawa Tengah pada hari Rabu,
tanggal 27 Januari 2016
1.7. Metode Penelitian
Penulis
melakukan penelitian tentang Candi
Borobudur ini dengan menggunakan metode pengamatan lapangan dan teknik
wawancara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Candi Borobudur

Candi borobudur merupakan candi Budha,
terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun
oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa
Syailendra. Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur.
Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur
berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur
berarti Biara di atas bukit. Sementara menurut sumber
lain berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara sumber
lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi. Candi Borobudur selesai dibangun pada abad ke-8.
Berdasarkan pada beberapa relief gambar Candi Borobudur
yang ada, diperkirakan candi budha ini dibangun kurang lebih pada tahun 780
Masehi, dan akhirnya selesai 830 Masehi. Belum jelas benar mengenai bukti
sejarah Candi Borobudur. Hanya beberapa prasasti yang mungkin sedikit
menyinggung tentang Candi Borobudur.
Mengenai pembangunan diduga Candi Borobudur dirancang
oleh seorang arsitek terkenal pada masa itu bernama Gunadharma. Ada sebuah
prasasti yang dianggap berkaitan erat dengan asal usul Candi Borobudur.
Prasasti tersebut bernama Prasasti Sri Kahuluan yang berangka tahun 842 masehi
yang menyebutkan “Kawulan i Bhumi Sambhara”. Bumi shambara diduga merupakan
nama lain dari borobudur.
Tidak ada bukti sejarah yang pasti mengenai kapan
tepatnya sejarah Candi Borobudur ini runtuh dan ditinggalkan. Beberapa ahli
berpendapat bahwa runtuhnya candi ini diawali ketika pada tahun 950, terjadi
letusan gunung Merapi yang dahsyat, letusan ini mengakibatkan candi runtuh dan
tertimbun tanah.
Seorang berkebangsaan inggris yang memerintah di
Indonesia yaitu Thomas Stamford Raffles yang sedang melakukan kunjungan ke
Semarang tahun 1814 menemukan sebuah bangunan kuno berupa monumen besar dan
juga bongkahan batu yang memiliki relief. Kemudian dia mengutus orang
berkebangsaan Belanda bernama Cornelius untuk mencari tahu, tadi tidak
berhasil. Pekerjaan Cornelius dilanjukan oleh Hartmann, dan pekerjaan pengalian
Candi Borobudur ini selesai pada tahun1835, dan dilanjutkan penelitian oleh
Hartmann pada tahun 1842. Selanjutnya beberapa penelitian dan usaha menggambar
kembali Candi Borobudur telah beberapa kali dilakukan. Di antaranya
penggambaran sketsa seluruh relief Candi Borobudur oleh seorang insinyur
Belanda bernama F.C. Wilsen dan sebuah penelitian pada tahun 1859 oleh J.F.G.
Brumund. Dilanjutkan oleh C. Leemans. Dan akhirnya penelitian lengkap pertama
borobudur dipublikasikan pada tahun 1873.
Pada masa sekarang ini Candi Borobudur telah menjadi
salah satu tempat tujuan wisata dunia di Indonesia. Hal ini juga tidak lepas
dari peran UNESCO yang telah menetapkan Candi borobudur sebagai cagar budaya
warisan dunia pada tahu n 1991. Dan hingga saat ini Candi Borobudur tetap
menjadi primadona pariwisata si Indonesia khusunya di Jawa Tengah.
2.2 Arti
dari Simbol
Candi Borobudur memiliki berbagai
bentuk arsitektur yang terukir di seluruh dindingnya. Ukiran-ukiran tersebut
berupa simbol yang memiliki arti berbeda. Arti dari simbol-simbol tersebut
diuraikan sebagai berikut.
2.2.1.
Karmawibhangga

Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang
menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan huu karma.
Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seni (serial), tetapi pada
setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat.
Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia
disertai dengan hukum yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik
manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia
dalam lingkaran lahir-hidup-mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh
agama budha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.
2.2.2. Lalitavistara

Merupakan
penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief (tetapi bukan merupakan
riwayat yang lengkap) yang dimulai darinturunannya Sang Buddha dari sorga
Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras.
Relief ini berderet dari tangga pad sisi sebelah selatn, setelah melampaui
deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimilai dari tangga sisi timur. Ke-27
pigura tersebut menggambarkan kesibukan, bik di sorga, maupun di dunia, sebagai
persiapan untuk menyambut hadirna penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku
calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirya Sang Buddha di arcapada ini
sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari
Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan
wejangan pertama yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma,
ajaran Sang Buddha disebut dharma yang juga berarti “hukum”, sedangkan dharma
sebagai roda.
2.2.3. Jataka dan Awadana

Jataka adalah
cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta.
Isinya merupakan pokok penonjolan perbutan baik, yang membedakan Sang
Bodhisattwa dari mahkluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumulan
jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat
ke-Buddha-an.
Sedangkan
Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan
Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab
Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanastaka atau
seratus cerita Awadana. Pada relief Candi Borobudur jataka dan awadana,
diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa
dibedakan. Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah
Jatakamalaya atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasurya dan jang hidup
dalam abad ke-4 Masehi.
2.2.4. Gandawyuha

Merupakan
deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2, adalah cerita Sudhana yang
berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi
tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana. Pengembaranya dalam 460 pigura
didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk
bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.
2.3 Peran Candi Borobudur
di Bidang Ekonomi dan Pariwisata
2.3.1. Bidang
Ekonomi
Candi Borobudur saat ini menjadi salah satu objek wisata
setelah disahkan oleh Bapak. Soeharto. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat setempat dikarenakan dengan di
Bukanya Candi Borobudur sebagai tempat wisata dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat sekitar yang seperti kami lihat banyak orang yang berjualan berupa
alat kerajinan maupun kuliner. Objek wisata ini secara tidak langsung dapat
meningkatkan pendapatan masayarakat setempat. Masyarakat berjualan di sekitar
objek tersebut dengan menjajakan barang-barang hasil kreatifitas dan sekaligus
menjadi ciri khas daerah setempat. Kegiatan perdagangan ini juga dapat membatu
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penghasilan pedangan
dalam sehari bisa mencapai Rp. 5000.000. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat
sekitar sudah memiliki kesejahteraan yang sangat baik. Besarnya pendapatan
mereka berpengaruh juga pada pajak setempat, sehingga pemerintah memiliki
kemudahan untuk mengelola sarana di daerah tersebut seperti akses jalan menuju
objek wisata tersebut begitupun dengan sarana lainnya.
2.3.2. Bidang Pariwisata
Banyak sekali tempat wisata yang berada di kota
Yogyakarta maupun di Magelang, tapi dari sebagian besar tempat wisata yang ada,
yang sering dikunjungi oleh wisatawan adalah Candi Borobudur, karena Candi
Borobudur mempunyai sejarah, misteri dan pesona tersendiri. Karena hal tersebut
banyak sekali wisatawan yang ingin mengunjungi Candi Borobudur, wisatawan lokal
maupun wisatawan asing. Pengunjung pun bisa berkeliling ke desa-desa disekitar
Candi Borobudur, seperti Karanganyar dan Wanurejo untuk melihat aktivitas warga
pembuat kerajinan. Candi Borobudur sudah diakui oleh dunia sebagai keajaiban
dunia.
Keberadaan Candi Borobudur yang tidal alin merupakan
peninggalan sejarah kerajaan Mataram Kuno menghadirkan keuntungan bagi Negara.
Keunikan yang dimiliki Candi Borobudur dan kisah di dalamnya menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat lokal maupun mancanegara untuk datang mengunjungi
Candi Borobudur tersebut. Dahulu kala masyarakat berdatangan ke Candi Borobudur
untuk melakukan prosesi peribadahan. Namu sekarang masyarakat berdatangan untuk
berekreasi, menghibur diri dari segala aktivitas yang melelahkan. Candi
Borobudur ini dapat dijadikan obat untuk menyegarkan kembali pikiran mereka
dari tugas kerja yang bertumpuk. Tanpa tersadari kegiatan seperti ini semakin
disukai oleh masyarakat sehingga Candi Borobudurpun di kenal sebagai Objek
wisata yang asik indah dan bermanfaat untuk dikunjungi. Sebagai objek wisata,
Candi Borobudur dapat menyumbangkan banyak hal kepada negara terutama dari segi
perekonomian. Banyaknya pengunjung dapat menabah pendapatan negara sekaligus meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat seperti yang telah dibahas pada sub bab
sebelumnya.
2.4 Corak Masyarakat Di Sekitar
Daerah Candi Borobudur
Masyarakat Candi Borobudur bercorak agraris dan menganut
ajaran Buddha pada masa kerajaan Mataram Kuno. Namun, sekarang coraknya sangat
beragam. Selain agraris, masyarakat juga bekecimpung di bidang perdagangan.
Kepercayaan masyarakat pun beragam, mulai dari Budha, Hindu, dan islam. Namun
sekarang mayoritas masyarakat di sekitar daerah Candi Borobudur beragama Islam.
Bahasa keseharian masyarakatnya pun menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia,
masyarakat di sekitar Candi borobudur sebagian besar bekerja menjadi perajin,
contohnya perajin batik, dan sauvenir.
2.5
Ciri Khas Candi Borobudur
Bangunan candi
borobudur memiliki keistimewaan yang sekalius menjadi pembeda dengan
candi-candi lain yang ada di Indonesia. Keistimewaan itu pula yang menjadi ciri
khas candi borobudur. Ciri khas dari Candi Borobudur tersebut antara lain
sebagai berikut.
1.
Puncak candinya berbentuk stupa
2.
Terdapat arca budha
3.
Relief cerita tentang ajaran budha
4.
Bentuk bangunan bertingkat.
5.
Sejarahnya
yang panjang Bentuk reliefnya yang unik
BAB
III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Penulis
dapat menyimpulkan pembahasan berdasarkan uraian pada bab sebelumnya. simpulan
tersebut yaitu sebagai berikut. Candi
borobudur merupakan candi Budha,
terletak di desa Borobudur kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun
oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa
Syailendra. Nama Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur.
Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur
berasal dari kata Beduhur yang berarti di atas, dengan demikian Borobudur
berarti Biara di atas bukit. Sementara menurut sumber
lain berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara sumber
lainnya mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi. Candi Borobudur selesai dibangun pada abad ke-8.
Candi
Borobudur memiliki bergai simbol dan simbol-simbol tersebut memiliki arti yang
berbeda. Simbol tersebut antara lain, Karmawibanggha yang menceritakan perbuatan
baik manusia dan pahala. Lalitawistara yang menceritakanriawayat Sang Buddha
Siddharta Gautama. Jataka Awadana yang menceritakan perbuatan baik. Gandayuha
mencertakan kisah pengembaraan Suddhana.
Candi Borobudur memiliki peran penting terutama di bidang
perekonomian dan pariwisata. Kedua bidang tersebut dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah. Masyarakat sekitar objek wisata
bercorak agraris dan penganut kepercayaan Islam, Buddha,dan Hindu.Candi
borobudur juga memiliki ciri khas yaitu, Puncak candinya
berbentuk stupa. Terdapat
arca Budha. Relief cerita tentang ajaran budha. Bentuk bangunan bertingkat. Sejarahnya yang panjang Bentuk reliefnya yang unik.
3.2. Saran dan Kritik
Penulis
memberikan saran kepada pembaca melalui karya tulis ini apabila pembaca ingin
mengunjungi karya wisata diharap bukan hanya menikmati keindahannya saja tetapi
juga harus tahu segala sesuatu yang berkaitan dengan objek wisata tersebut.
Penulis juga memberikan kritikan terhadap pengelola agar
meningkatkan fasilitas bagi pengunjung objek wisata Candi Borobudur agar
pengunjung merasa nyaman karena fasilitas yang ada dirasa masih kurang dan
belum membuat nyaman pengunjung.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN GAMBAR






Bantu share yah kaka
BalasHapusBantu share yah kaka
BalasHapusMakasih 🥰
BalasHapusluar biasa ka
BalasHapusjazakallah
BalasHapusKEREN KAKA
BalasHapus